Bismillah..
Imam Syafi’i berkata : “Keridhaan seluruh manusia itu merupakan tujuan (cita-cita) yang tidak mungkin dicapai. Oleh karena itu engkau harus berpegang pada hal-hal yang dapat memperbaiki dirimu. Sebagaimana diketahui bahwasannya tidak ada yang dapat memperbaiki jiwa kecuali dengan mendahulukan keridhaan Tuhannya diatas yang lainnya.”

Barang siapa mengutamakan keridhaan ALLAH, maka ALLAH akan mencukupinya dari beban kemurkaan makhluk-NYA. Akan tetapi jika dia mengutamakan keridhaan manusia, maka mereka tidak akan mampu untuk mencukupinya dari beban kemurkaan ALLAH padanya. 

Sebagian Ulama Salaf mengatakan: “Untuk menjadikan rela satu wajah adalah lebih mudah bagimu daripada menjadikan rela banyak wajah. Sesungguhnya jika kamu menjadikan rela satu wajah (ALLAH), niscaya akan cukup bagimu dari kerelaan seluruh manusia.”

Maka dahulukan keridhaan ALLAH Azza wa Jalla atas yang lainnya, yakni dengan berniat dan mengerjakan sesuatu yang akan mendatangkan keridhaan-NYA meskipun segenap manusia akan membencinya. 

Janganlah engkau gentar terhadap celaan dan cacian. Cobaan/Ujian itu pasti berat pada awalnya. Namun jika engkau sanggup mengembannya maka ujian itu akan berubah menjadi pertolongan ALLAH, yang akan membawa pada kenikmatan dan kebahagiaan.

Firman ALLAH Ta’ala :

“Katakanlah: ”Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk ALLAH, RABB semesta alam.” 
(QS Al-An’aam:162)
“Katakanlah:”Apakah aku akan mencari RABB selain ALLAH, padahal DIA adalah RABB bagi segala sesuatu?” 
(QS al-An’aam:164)
——-
[Syarah Riyadhus Shalihin jilid 2, Penjelasan Tentang Tingkatan Al-IItsar (Mengutamakan Orang Lain) bagian ke-2 Mendahulukan Keridhaan ALLAH, Syaikh Salim bin `Ied Al-Hilali]